Membuat Huruf Timbul dengan Dinding Samping yang Tipis

Generasi terbaru LED sekarang ini lebih akomodatif untuk penggunaan sumber cahaya pada signbox/huruf timbul dengan ketebalan yang tipis. Modul tersebut lebih terang dan mempunyai sudut pencahayaan yang lebih luas sehingga bisa lebih menghemat jumlah penggunaan modul tetapi kecerahaan dan penyebaran cahayanya sama dengan modul generasi sebelumnya. Hal ini merupakan nilai tambah bagi kostumer karena modul yang lebih sedikit berarti tagihan listrik lebih rendah.

Memproduksi huruf timbul berukuran besar dengan ketebalan yang tipis mempunyai tantangan tersendiri karena tiga faktor berikut ini:

• Dinding Samping - Kegunaan lainnya dari dinding samping adalah memantulkan cahaya, dinding yang tipis dapat mengurangi kemampuannya tersebut yang dapat mempengaruhi output keluaran cahaya.
• Miskin Penyebaran - Banyak signage - signage yang berukuran besar menggunakan bahan selain acrylic (seperti polycarbonate atau bahan flexy) yang biasanya walaupun bagus dalam menyalurkan cahaya menembus permukaan sign, tetapi tidak terlalu bagus dalam menyebarkan cahaya.
• Bayangan - Seringkali ada struktur internal untuk memperkuat konstruksi signage yang berukuran besar dengan ketebalan tipis, hal ini dapat mengakibatkan adanya bayangan. Dalam kasus ini, produk yang mempunyai sudut penyebaran cahaya yang besar akan menghasilkan sign yang lebih baik pula dan dapat menghemat penggunaan modul LED. Contohnya sebuah huruf A dengan tinggi 150 cm yang mempunyai ketebalan huruf 10 cm  seperti gambar di bawah ini, penggunaan LED dengan tambahan optik lebih bisa menghemat jumlah LED dibandingkan dengan LED non-optik.

Perbandingan Kebutuhan Modul LED non-optik dan optik pada Huruf Timbul dengan Ketinggan 150 cm

Perlu diperhatikan bahwa tidak semua kasus dapat diatasi dengan penggunaan LED yang mempunyai sudut penyebaran yang lebih besar (Low Dome Batwing), pada kasus dimana huruf mempunyai ketebalan lebih dari 12 cm, penggunaan LED non-optik yang lebih murah harganya mungkin merupakan solusi terbaik karena dirasa sudah cukup untuk menyebarkan cahaya secara merata pada permukaan huruf.

Read More

Membuat Sign dengan Polikarbonat

Jika kita mengatakan "polikarbonat" atau "polycarbonate" dalam bahasa Inggris dan mendefinisikannya, kita akan menemukan bagian pertama dari kata tersebut adalah "poli" berasal dari bahasa Yunani yang berarti "banyak," atau "jumlah abnormal." Penerapan awalan ini sangat pas untuk polikarbonat yang digunakan dalam industri signage, mengingat daftar panjang aplikasi signage yang menggunakan bahan lembaran tahan lama ini.

Sign direktori kantor, sign angkutan umum, sign 3D, sign backlit, papan menu, sign monumen, pylon atau sering disebut totem, huruf timbul dan masih banyak yang lainnya seringkali menggunakan polikarbonat dalam pembuatannya. Polikarbonat banyak digunakan karena bahan ini relatif mudah dipotong, dihiasi dengan grafis, dan dapat dibentuk, polikarbonat merupakan pilihan yang serbaguna untuk produsen signage.

Contoh Sign Polikarbonat

Penambahan pencahayaan bisa diterapkan pada polikarbonat, baik indoor maupun outdoor. Lembaran polikarbonat merupakan media yang ideal baik untuk digital printing maupun screen printing, dan dapat dibentuk dalam keadaan dingin, dibuat atau dibentuk untuk berbagai macam aplikasi sign indoor dan outdoor. Dengan daya tahan yang lama, kejernihan dan sifatnya yang tembus cahaya, bahan polikarbonat sangat ideal untuk aplikasi mulai dari backlit sampai huruf timbul menyala.

Salah satu manfaat penting dari polikarbonat adalah kekuatannya. Polikarbonat dapat bertahan selama sign masih dipakai. Karena keunggulan kekuatan ini, polikarbonat merupakan alternatif yang lebih baik untuk akrilik dari segi faktor resistensi kerusakan. Meskipun polikarbonat lebih ringan dari kaca, tetapi kekuatannya lebih dari 30 kali kekuatan akrilik, sehingga signage dapat terjaga penampilannya dari waktu ke waktu, dan dapat diaplikasikan di daerah dengan vandalisme tinggi.

Hal tersebut di atas merupakan kualitas yang mengesankan bagi sebuah media.  Sifat polikarbonat yang kaku dan "terlihat tidak bisa dipecahkan", menawarkan keuntungan lebih dari akrilik. Polikarbonat memiliki ketahanan terhadap panas atau api yang lebih besar, kekuatan dan peningkatan resistensi terhadap kerusakan yang lebih tinggi. Polikarbonat merupakan pilihan yang sangat baik untuk diaplikasikan pada signage outdoor termasuk di dalamnya huruf timbul.

Bersama kekuatan datang juga kelemahan, dan produsen signage harus menyadari faktor-faktor yang dapat menyebabkan kegagalan sign yang dibuat dengan bahan  polikarbonat. Seperti disebutkan sebelumnya, selalu ada risiko dengan sign-sign outdoor dari tindakan vandalisme, dan pelapukan pada umumnya, ada banyak variabel yang akan mempengaruhi umur panjang signage polikarbonat diantaranya lokasi geografis, kontak dengan bahan kimia, instalasi yang tepat dan penggunaan lapisan pelindung UV.

Read More

Bagaimana Membuat Huruf Timbul Berbeda Warna pada Siang dan Malam Hari

Mungkin Anda pernah melihat signbox yang tampilannya berbeda pada siang dan malam hari, terutama pada warnanya.  Dengan teknologi vinyl dan pencahayaan sekarang ini, hal itu dimungkinkan terjadi. Huruf timbul dua warna sangat efektif dalam meningkatkan visibilitas sign. Tampilan warna terbaik pada siang hari belum tentu baik juga apabila dilihat pada malam hari.  Signbox atau huruf timbul yang menggunakan kombinasi warna ini bisa dibuat dengan memperhatikan beberapa faktor dibawah ini:

Contoh Huruf Timbul Dua Warna

- Film Pengatur Cahaya
Dalam bahasa Inggris film ini disebut Perforated Vinyl atau Dual-Color Light Management Film. Jenis film khusus yang membuat  tampilan huruf timbul berbeda pada siang dan malam hari. Film ini mempunyai pori - pori dan ditempel di bagian luar muka huruf timbul. pola pori - pori ini tidak akan terlihat dari jarak pandang normal orang melihat huruf timbul pad siang hari. Film ini biasanya tersedia dalam warna hitam dan putih, tetapi tersedia juga warna lainnya untuk berbagai efek pencahayaan. Contoh produk dari film jenis ini adalah 3M™ Dual-Color Film Series 3635-200.

- Pemilihan Warna LED
Memilih warna LED yang benar akan menghasilkan pondasi untuk kombinasi perbedaan warna yang efektif. Salah satu pengaturannya  adalah mencocokkan warna LED dengan warna acrylic pada muka sign dan kemudian menempelkan film berpori - pori pada bagian muka huruf timbul. Bisa juga dengan menggunakan LED warna putih dikombinasikan dengan acrylic bening lalu aplikasikan film diffuser dan film translucent di muka huruf timbul bagian dalam.

Sebagai contoh, apabila Anda menginginkan tampilan sign berwarna merah ketika malam hari dan siang hari berwarna putih, maka huruf timbul tersebut harus dipasangi LED berwarna merah dan pada permukaan huruf bagian luar ditempeli vinyl berpori (perforated vinyl) warna putih.

Tetapi metode ini mempunyai beberapa kekurangan. Dengan menggunakan LED berwarna bandwidth dari warna yaang dipancarkan sangat sempit. Apabila bandwidth dari warna acrylic tidak cocok dengan bandwidth LED, maka akan ada cahaya yang tidak akan menyebar tetapi diserap.

- Fim Diffuser
Film diffuser didesain untuk mengatur kecerahan dan penyebaran cahaya secara merata. Film diffuser tidak selalu harus dipakai dalam pembuatan huruf timbul beda warna ini, tergantung pada konfigurasi huruf.

- Warna Acrylic dan Film
Muka huruf timbul tidak selalu ditentukan oleh warna acrylic, ada metoda lain untuk menghasilkan huruf timbul dengan kombinasi warna antara siang dan malam hari. Salah satu caranya yaitu menyamakan warna acrylic dengan warna LED sedekat mungkin lalu tempelkan vinyl berpori (film pengatur cahaya) di atas muka huruf bagian luar.

Cara lainnya adalah dengan menggunakan acrylic bening yang ditempeli translucent film dan diffuser film di bagian dalam muka huruf, bagian ini berfungsi untuk menampilkan warna malam hari, sedangkan di bagian luar muka huruf ditempeli vinyl berpori yang berfungsi menampilkan warna siang harinya.

Sumber:
https://sdgmag.com/tips/channel-letters-day-night
http://solutions.3m.com/wps/portal/3M/en_US/Graphics/3Mgraphics/Applications/IlluminatedSigns/
Sumber Gambar:
http://www.directsignwholesale.com/blog/2014/daynight-channel-letter-sign/

Read More

Menghemat Listrik dengan Menggunakan LED

Sebenarnya LED sudah digunakan di berbagai bidang lebih dari 40 tahun yang lalu, tetapi walaupun demikian, masih banyak yang belum mengenal LED itu apa, karena baru menjadi tren paada saat sekarang ini. Perkembangan LED tumbuh secara pesat beberapa tahun terakhir ini dan memberikan kontribusi yang besar terhadap penghematan listrik.

Foto diambil dari http://s3.amazonaws.com/digitaltrends-uploads-prod/2015/06/Generic-LED-light-bulb.jpg

LED terdiri dari chip dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor yang dibungkus dalam epoxy, plastik, resin atau keramik dan disambungkan pada rangkaian listrik. Pada zaman dahulu cahaya LED terbatas hanya warna merah saja, tetapi dengan perkembangan teknologi sekarang ini, cahaya LED bisa berwarna putih, biru, warm white, hijau atau percampurannya. Masa pakai LED dengan teknologi sekarang bisa mencapai 50.000 jam lamanya dengan konsumsi daya listrik yang lebih rendah daripada lampu TL atau pijar.

LED membutuhkan arus listrik DC untuk bisa menyala, kita biasanya menggunakan  "driver" yang mengubah listrik AC ke DC yang sering kita sebut adaptor atau power supply. Output tegangan listrik pada adaptor harus sesuai dengan yang diperlukan oleh LED, besar tegangan listrik yang tidak sesuai dengan kebutuhan LED akan menyebabkan masa pakai LED berkurang atau juga menyebabkan korsleting.

Salah satu kelebihan teknologi LED adalah masa pakai/hidup yang lama dibandingkan dengan lampu lainnya, produsen mengklaim masa pakai LED lebih dari 50.000 jam, tetapi ada faktor-faktor lain harus dipertimbangkan juga. Secara umum cahaya LED dapat menurun dalam jangka waktu yang lama, hal ini disebabkan terutama karena perubahan warna dari bungkus epoxynya. Depresiasi lumen  dari masa pakai LED bervariasi tiap produsen, tergantung pada bagaimana LED dibuat, suhu pada saat pengoperasian dan kondisi power supply.

Artikel ini disadur dari Mengenal LED - Spline Media.

Read More